Pupuk Nasa adalah pupuk yang bersifat organik yang dikembangkan oleh PT Natural Nusantara (NASA) yang diproses dengan formula khusus dan dibuat dari bahan dasar alami (organik) yang multiguna untuk tanaman, peternakan dan perikanan.
Pertanyaan Seputar Pupuk Nasa
Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang pupuk Nasa, terutama produk pupuk organik SPRNASA, POCNASA dan Hormonik.
Apa manfaat pupuk Nasa? |
Manfaat pupuk Nasa secara umum adalah untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman dengan kandungan nutrisi yang kaya dan dibutuhkan tanaman sehingga mampu meningkatkan hasil panen baik secara kualitas maupun kuantitas. |
Apa saja jenis pupuk Nasa? |
Pada awalnya pupuk Nasa terdiri dari pupuk organik, yaitu pupuk organik padat SPRNASA (pupuk pembenah tanah), PWRNASA (pupuk khusus pembuahan), pupuk organik cair (POCNASA, POC Bintang Tani), dan hormon pemacu tumbuh (PPTHormonik). Sekarang pupuk Nasa juga mengeluarkan pupuk organik granul (Organindo), pupuk organik serbuk (Greenstar), Biang pupuk organik cair (BSA) dan pupuk hayati yang berbahan bakteri menguntungkan yaitu produk TANGGUH pupuk hayati cair. |
Untuk apa saja penggunaan POCNASA dan SPRNASA? |
POCNASA dan SPRNASA dipergunakan untuk pertanian (semua jenis tanaman pangan, holtikultura (buah, sayur, tanaman hias), tanaman tahunan/perkebunan, perikanan (kolam, tambak) dan peternakan (unggas dan ternak). |
Mengapa tanaman membutuhkan POCNASA dan SPRNASA? |
Tanah-tanah di Indonesia menunjukkan gejala semakin keras akibat penumpukan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah yang tidak hancur dan terikat selama puluhan tahun. Tanah yang keras akan menyebabkan pemberian pupuk tidak dapat optimal diserap oleh tanaman selain perkembangan akar tanaman akan terganggu. NASA akan melarutkan sisa pupuk kimia tersebut sehingga tanah kembali menjadi gembur kembali selain sisa pupuk kimia tersebut dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman. Selain itu, tanah-tanah kita kekurangan 10 unsur hara essensiil (mutlak/wajib dibutuhkan tanaman) karena selama ini hanya 3 jenis unsur hara essensiil saja yaitu Urea (N), TSP/SP-36 (P) dan KCl (K) yang sering diberikan, sedangkan tanaman untuk tumbuh akan menyerap paling tidak 13 unsur hara essensiil dan setelah panen tentu 13 jenis unsur hara kan hilang dari lokasi penanaman bersama dengan hasil panen yang diangkut ke luar areal penanaman. Kondisi ini di Indonesia sudah berlangsung puluhan tahun sehingga mudah dimengerti jika tanah-tanah kita kekurangan terutama 10 jenis unsur hara essensiil. Penggunaan NASA bersama dengan N, P dan K secara berimbang akan mengatasi masalah tersebut. |
Apa bahan baku POCNASA dan SPRNASA dan proses pembuatannya? |
Bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan serta “bumbu-bumbu” alami lainnya yang diproses secara alamiah selama 4 bulan hingga jadi. |
Apa kandungan unsur dalam POC NASA dan SPRNASA? |
Kandungan unsur POC NASA dan SPRNASA terdapat ± 90 unsur mengingat bahan bakunya yang mengandung ± 90 unsur tetapi yang dicantumkan hanya 13 jenis unsur makro dan mikro (merupakan unsur yang mutlak/wajib dibutuhkan oleh semua tanaman yaitu unsur N, P, K, Mg, Ca, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, B dan Mo), dilengkapi juga asam humat dan fulvat (perbaikan tanah), Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Indole Acetic Acid (IAA)/Auksin, Giberelin dan Sitokinin serta asam-asam amino (protein) dan lemak nabati. |
Apa kegunaan 13 jenis unsur hara bagi tanaman? |
13 jenis unsur hara merupakan “4 sehat 5 sempurna”-nya tumbuhan. Untuk tumbuh dan berproduksi dengan sempurna, tanaman mutlak (wajib) mendapatkan 13 jenis unsur hara. Kekurangan satu jenis saja sudah akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan produksi. |
Apa peran Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)/hormon pada tanaman? |
Fungsi penting ZPT adalah untuk proses pembentukan perakaran, mempercepat pertumbuhan tanaman, merangsang tanaman berbunga dan berbuah serta mencegah/mengurangi tingkat kerontokan bunga dan buah. |
Apa peran asam humat dan fulvat? |
Peran humat dan fulvat adalah untuk melarutkan sisa-sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga tanah akan menjadi gembur kembali (memperbaiki tanah), sebagai pelarut TSP/SP-36, membantu menstabilkan pH, mengatur pergerakan dan penyaluran unsur hara dalam tanah, juga akan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi perkembangbiakkan mikro organisme berguna bagi tanaman pada tanah. |
Apa peran asam-amino (protein) dan lemak nabati? |
Peran asam amino dan lemak nabati adalah untuk memacu tingkat produksi unggas, ternak dan ikan sekaligus mengurangi tingkat kematian. Selain asam-amino dan lemak nabati NASA juga mengandung mineral-mineral alam selain 13 unsur hara seperti Na, Cl, Si, Mo, Cr, V dan As yang dibutuhkan juga oleh unggas/ternak dan ikan. |
Apa perbedaan POC NASA dan SPRNASA? |
Kandungan unsur makro dan mikro, humat dan fulvat SPRNASA lebih tinggi dari POC NASA sehingga SPRNASA untuk disiramkan (tidak disemprot ke tanaman). SPRNASA dapat mengurangi penggunaan pupuk makro lebih banyak (25% – 50%) daripada POC NASA (12,5% – 25%). Pelepasan unsur hara SPRNASA bersifat slow release (bertahap) dibanding POC NASA. SPRNASA mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam memperbaiki tanah rusak dibandingkan POC NASA. Guna dan Gejala masing-masing unsur hara dapat dilihat di belakang. |
Apakah SPRNASA, POCNASA dan PPT HORMONIK harus digunakan bersama-sama? |
SPRNASA, POC NASA dan PPT HORMONIK tidak harus dipergunakan sama-sama tetapi jika dipergunakan bersama-sama akan lebih optimal. |
Bagaimana penggunaan SPRNASA, POCNASA dan HORMONIK pada tanaman semusim? |
– Jika dipergunakan bersama-sama, maka SPRNASA disiramkan sebelum tanam untuk pupuk dasar, POC NASA dan HORMONIK disemprotkan ke tanaman untuk pemeliharaan – Jika hanya menggunakan POC NASA dan HORMONIK, maka setengah dosis POC NASA disiramkan ke tanah sebelum tanam untuk pupuk dasar dan setengah dosis sisanya beserta HORMONIK disemprotkan ke tanaman untuk pemeliharaan. – Jika hanya menggunakan SPRNASA, maka 3/4 dosis disiramkan ke tanah sebelum tanam untuk pupu dasar dan 1/4 dosis disiramkan ke tanah untuk pemeliharaan. |
Apa penggunaan POC NASA dan atau SPRNASA masih dibutuhkan Urea, SP-36, KCl lagi? |
POC NASA dan POP SPRNASA terutama ditujukan untuk memberikan 10 unsur hara essensiil (selain N, P dan K) walaupun unsur N, P dan K juga ada dalam POC NASA dan SUPERNASA. POC NASA dan POP SPRNASA tidak untuk menggantikan Urea, SP-36 dan KCl (relatif tersedia di pasaran) . Penggunaan POC NASA dan SUPERNASA untuk melengkapi penggunaan Urea, SP-36 dan KCl agar tanaman mendapatkan nutrisi yang lengkap (13 jenis). Penggunaan POC NASA hanya mengurangi 12,5% – 25% dan POP SPRNASA 25% – 50% dosis rekomendasi pupuk Urea, SP-36 dan KCl setempat. |
Bagaimana POC NASA dan POP SPRNASA dapat menghemat penggunaan pupuk makro kimia? |
Melalui dua cara: – Secara langsung : melalui kandungan dalam POC NASA dan POP SPRNASA. – Secara tidak langsung : Melalui kemampuan POC NASA dan POP SPRNASA dalam melarutkan deposit/residu pupuk kimia (unsur makro) dalam tanah sehingga dapat dipergunakan kembali oleh tanaman. Kemampuan POP SUPER NASA dalam hal ini lebih tinggi dibandingkan POC NASA. |
Bagaimana penggunaan POC NASA untuk tanaman? |
Dosis untuk semua jenis tanaman antara 1- 3 liter (2 – 6 botol)/ 1000 m2/ 3 – 4 bulan. Untuk anjuran dapat dicoba dosis terkecil dulu (2 botol). Pemberian ideal lewat dua cara sekaligus yaitu dengan cara ½ dosis total disiramkan 1-2 hari sebelum tanam dan ½ dosis total sisanya disemprotkan 3 – 6 kali dengan interval waktu 10 – 15 hari sekali hingga ½ dosis sisa tersebut habis. Disiramkan mempunyai tujuan selain diserap lewat akar juga untuk menghancurkan sisa pupuk kimia dalam tanah sehingga tanah menjadi gembur kembali, dan disemprotkan mempunyai tujuan agar pupuk cepat masuk ke tanaman lewat lobang stomata pada daun sehingga cepat dipergunakan tanaman. Tetapi jika aplikasi lewat dua cara tidak memungkinkan karena beberapa sebab, pemberian dapat dilakukan lewat siraman ke tanah semua atau lewat semprotan ke daun semua. Pemberian baik lewat siraman atau semprotan semua akan lebih baik jika tidak sekaligus semua dosis diberikan tetapi diberikan bertahap antara 4 – 8 kali siraman/semprotan selama pertumbuhan tanaman mulai umur 7 hari setelah tanam dengan interval waktu pemberian 10 – 15 hari sekali. |
Bagaimana cara aplikasi SPRNASA? |
Ada dua alternatif cara: Alternatif 1 : 1 botol POP SPRNASA diencerkan dalam 3 liter (3000 cc) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt (50.000 cc) air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk disiramkan/dikocorkan. Alternatif 2 : setiap 1 gembor/ember vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA, diaduk untuk menyiram 5-10 meter bedengan. |
Kapan awal dan akhir POC NASA dapat diberikan ke tanaman semusim? |
Pemberian awal 1-2 hari sebelum tanam/saat tanam (jika disiram) atau jika tanaman sudah berdaun (jika disemprot) dan pemberian akhir pada saat tanaman hendak mulai berbunga / buah masih kecil. Untuk tanaman yang dipetik berkali-kali seperti cabai, setelah petikan ke 2 –4 dapat disemprotkan lagi untuk merangsang timbulnya bunga cabai lagi. |
Apakah POC NASA, POP SPRNASA dan HORMONIK dapat diberikan tidak dari awal tanam? |
Bisa (hanya kurang optimal), untuk tanaman tahunan SUPERNASA segera dikocorkan/disiramkan, sedangkan POC NASA + HORMONIK disemprotkan jika kondisinya masih memungkinkan (masih dalam jangkauan alat semprot). Sedangkan untuk tanaman semusim terutama sebelum tanaman memasuki fase generatif, SUPERNASA bisa segera disiramkan, sedangkan POC NASA + HORMONIK disemprotkan. Untuk tanaman yang lebih dari satu kali panen (cabe, kacang panjang, dll), terutama POC NASA dan HORMONIK sebaiknya juga disemprotkan setiap kali selesai petik. |
Pada jam berapa atau kondisi seperti apa sebaiknya penyemprotan POC NASA + HORMONIK dilakukan? |
Jika kondisi cuaca cerah, sebaiknya penyemprotan dilakukan sekitar jam 07.00 s.d. 10.00, karena pada waktu tersebut stomata (mulut daun) membuka sempurna, sehingga tanaman dapat menyerap pupuk dengan maksimal. Disamping itu juga untuk mencegah atau mengurangi terjadinya penguapan. Jika kondisi cuaca hujan sebaiknya penyemprotan agar optimal dapat dilakukan yaitu POC NASA + HORMONIK dicampur dengan AERO810 (perekat, perata, pembasah). |
Pada bagian permukaan atas atau bawah daun sebaiknya POC NASA + HORMONIK disemprotkan? |
Sebaiknya penyemprotan dikenakan merata pada kedua bagian permukaan atas maupun bawah daun. Karena stomata (mulut daun) lebih banyak terdapat pada permukaan daun bagian bawah dibandingkan bagian atas, maka penyemprotan diutamakan dikenakan pada permukaan daun bagian bawah. |
Apakah POC + Hormonik dapat diaplikasikan pada tanaman yang sudah lewat masa pemupukan? Apakah masih akan diserap tanaman dan memberikan hasil? |
POC NASA dan hormonik maupun jenis pupuk lain akan bisa diserap optimal selagi tanaman tumbuh vegetatif. Saat fase generatif, efek / efisiensi pemupukan sudah sangat rendah, meskipun masih bisa. |
Bagaimana aplikasi POC NASA + HORMONIK pada tanaman tahunan yang sudah tinggi sehingga tidak memungkinkan dilakukan penyemprotan? |
Sebaiknya disiramkan di bagian perakaran. Caranya buatlah lubang melingkar dengan kedalaman 10-15 cm yang bertujuan agar air/pupuk tidak hilang karena mengalir dan juga untuk mencegah atau mengurangi penguapan. Jarak lubang disesuaikan tajuk daun terluar atau letak pucuk daun paling luar yang tumbuh menyamping. Aplikasi dapat bersamaan dengan pemberian pupuk makro. |
Mengapa pemberian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA dengan dosis yang sama pada berbagai daerah peningkatan hasil panennya berbeda? |
Bercocok tanam sangat dipengaruhi oleh faktor benih/bibit, faktor iklim, faktor tanah, faktor gangguan hama, penyakit dan gulma, unsur hara (pupuk) dan juga faktor sumberdaya manusia petani. Tingkat pengaruh dari semua faktor tersebut terhadap tanaman di berbagai tempat biasanya beragam, terutama kesuburan tanah (cadangan nutrisi dalam tanah) juga beragam. Hal ini memungkinkan pengaruh pemupukan dengan dosis yang sama pada beberapa tempat/wilayah terhadap peningkatan hasil panen yang dicapai pun berbeda |
Apakah dosis yang tercantum dalam petunjuk penggunaan POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA berlaku mutlak, bagaimana jika dalam aplikasi dosis ditambah atau dikurangi? |
Meskipun dosis yang tercantum pada label ataupun buku petunjuk tersebut sudah melalui prosedur penelitian sehingga bisa dipertanggungjawabkan, tetapi dosis tersebut tidaklah berlaku mutlak. Dosis tersebut dimaksudkan hanya sebagai panduan aplikasi. Mengingat kondisi lahan pertanian sangat beragam, maka sebaiknya petani juga melakukan percobaan sendiri untuk mendapatkan dosis yang paling sesuai di lahan pertaniannya, artinya bisa mengurangi atau menambah dosis yang sudah ada dalam petunjuk aplikasi, tetapi tetap mempertimbangkan nilai ekonomisnya. |
Apakah penambahan dosis yang tinggi dari POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA, dapat membahayakan tanaman dan lingkungannya? |
Tidak, karena bahan baku maupun dalam proses pembuatan ketiga produk tersebut adalah secara alami, dan tidak menggunakan atau melibatkan bahan-bahan kimia. Namun demikian, penambahan dosis sebaiknya tetap harus memperhatikan efektifitas dan nilai ekonomisnya. |
Apakah POC NASA bisa dipergunakan bersama-sama dengan Pestisida Kimia? |
Iya, POC NASA dapat dipergunakan bersama-sama dengan pestisida kimia. |
Apakah penyemprotan POC NASA + HORMONIK dapat dicampur dengan produk NASA lainnya? |
Pada prinsipnya bisa, tetapi perlu dipertimbangkan efektivitas dan efisiensinya. Misalnya penyemprotan POC NASA + HORMONIK dianjurkan pada sekitar jam 07.00 s.d. 10.00 pada saat stomata daun membuka sempurna, sedangkan aplikasi pengendali hayati (BVR, GLIO, CORRIN) dianjurkan pada sore hari guna menghindari panas sinar matahari. Jika dicampur dan aplikasinya pada satu waktu maka efektivitas dari beberapa produk akan berkurang. Hal ini berpengaruh juga pada efisiensi. |
Apakah POC NASA, SUPERNASA dan HORMONIK berbahaya/beracun bagi manusia/ hewan? |
POC NASA, SUPERNASA dan HORMONIK adalah produk alami non-kimia yang aman bagi manusia dan hewan. |
Bagaimana mekanisme SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK mampu mencegah serangan penyakit ataupun hama tanaman? |
Sebelumnya perlu ditekankan bahwa SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK dapat digolongkan sebagai pupuk, “BUKAN OBAT PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN”. Dengan pemberian SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK serta pupuk makro (Urea, TSP, KCl, dll), maka tanaman mendapat nutrisi yang cukup, lengkap dan seimbang. Hal ini menjadikan tanaman lebih sehat, dan tahan terhadap serangan penyakit (tidak mudah terserang penyakit. Terlebih lagi dalam SUPERNASA dan POC NASA akas merangsang perbanyakan pembentukan senyawa polifenol yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Disamping itu, aroma khas yang ada dalam SUPERNASA dan POC NASA tidak disukai hama tanaman, sehingga hama enggan mendekat apalagi menyerang tanaman. Hama di sini terutama adalah hama yang kecil-kecil (seperti serangga, kutu atau ulat) bukan sebangsa tikus atau burung. |
Apakah POC NASA dan SUPERNASA akan memberantas habis serangan hama atau penyakit? |
POC NASA dan SUPERNASA bukan golongan pestisida jadi hanya ditujukan untuk mengurangi tingkat serangan hama dan penyakit (fungsi utama adalah pupuk) sehingga penggunaan pestisida dapat dihemat. |
Apakah tanaman yang bertambah besar dan tinggi karena menggunakan POC NASA dan SUPERNASA akan mudah roboh? |
Karena peran hormon serta unsur-unsur dalam POC NASA dan SUPERNASA seperti unsur K dan Ca yang berfungsi mengeraskan jerami dan jaringan tanaman maka tanaman akan kuat dan tidak mudah roboh. |
Sebagai pupuk organik apakah setelah POC NASA dan SUPERNASA diberikan pada tanaman dapat langsung dipergunakan tanaman? |
Kandungan unsur dalam POC NASA dan SUPERNASA sudah dalam bentuk ion (ibaratnya sudah dalam bentuk kacang yang sudah tidak ada kulitnya) sehingga lansung bisa dengan cepat dipergunakan tanaman, sedangkan dalam pupuk kandang kandungan unsurnya belum dalam bentuk ion (ibaratnya masih dalam bentuk kacang yang masih ada kulitnya) sehingga belum dapat digunakan langsung oleh tanaman. Hanya kandungan unsur SUPERNASA bersifat slow release sehingga pemberiannya ke tanaman bertahap (tidak secepat POC NASA). |
Apakah POC NASA dan SUPERNASA dapat meggantikan fungsi pupuk kandang/kompos? |
POC NASA dan SUPERNASA dapat menggantikan pupuk kandang/kompos terutama kandungan unsur hara mikro. 1 liter (2 botol) POC NASA mempunyai fungsi unsur mikro setara dengan 1 (Satu) Ton (1000 kg) pupuk kandang . Tetapi jika pupuk kandang tersedia tetap dianjurkan untuk dipergunakan. |
Mengapa kandungan unsur hara mikro dalam 1 ton pupuk kandang setara dengan 1 liter POC NASA? |
Hal tersebut dapat diibaratkan satu ton tebu yang akan diambil gulanya (sari pati/ekstrak tebu) masuk pabrik gula , maka setelah jadi gula mungkin hanya beberapa kg gula saja tidak sampai 1 ton (yang lain ampas tebu). Dengan demikian “sari pati” (unsur hara) dalam 1 ton pupuk kandang juga tidak sampai 1 ton tetapi hanya beberapa gr saja. POC NASA di sini sudah dalam wujud sari pati/ekstrak dari pupuk kandang/kompos. |
Bagaimanakah pengaruh POC NASA dan SPRNASA terhadap perkembangan dari mikroorganisme/organisme berguna pada tanah? |
Sebagai salah satu fungsi humat dan fulvat maka POC NASA dan SPRNASA akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme berguna pada tanah seperti Aspergilus niger, Penicilium glaucum, Bacillus mycoides dan Scenedesmus spp, selain juga organisme lain seperti cacing tanah. |
Apakah NASA mengeluarkan pupuk organik serbuk yang dalam aplikasinya tidak lagi menggunakan urea? |
Produk pupuk terbaru dari NASA adalah GREENSTAR yang organik, dengan kandungan unsur mikro, hormon dan sedikit makro dan berbentuk serbuk, namun di lapangan kami menyarankan tetap menggunakan pupuk makro. |
Bagaimana cara aplikasi pupuk GREENSTAR? |
Sama dengan penggunaan POC NASA dan HORMONIK yaitu 1 sachet GREENSTAR dituang ke tangki, masukkan air 14-15 liter dan semprotkan untuk daun tanaman pada pagi hari. Kebutuhan untuk luasan 1000 m2 (tanaman semusim) sekali semprot 3 sachet atau 1 pack. |
Pemakaian pupuk tabur GREENSTAR untuk tanaman padi seluas 1 hektar berapa? |
Untuk 1 ha padi perlu 30 pack GREEN STAR, dengan perhitungan rata-rata per 1000 meter membutuhkan 3 sachet per sekali semprot. |
Untuk mendapat hasil padi sampai kira-kira 15 ton, pupuk NASA yang digunakan per hektar biasanya berapa? Terus jenisnya apa saja? |
Produk NASA yang bisa digunakan antara lain SPRNASA 5 kg, PWR NUTRITION 5 kg, POC NASA 5-7 liter, dan HORMONIK 1 liter, dan penggunaan NPK yang sesuai dengan standar rekomendasi dinas pertanian setempat. Namun perlu diperhatikan bahwa syarat lain selain pupuk masih sangat banyak misal air, jenis bibit, ketinggian tempat, panjang penyinaran, hama penyakit, dll, sehingga pengalaman produk NASA yang bisa dipergunakan bisa menghasilkan hasil tinggi adalah juga karena faktor lainnya mendukung. |
Padiku umur 40 hari, apakah habis menyemprot dengan pestisida padiku boleh disemprot dengan POCNASA + HORMONIK, atau selang berapa hari sesudahnya? |
Tidak ada keharusan untuk menunda penyemprotan, karena produk yang bapak akan aplikasikan adalah pupuk. Lain halnya jika setelah pestisida bapak menyemprot dengan BVR. ini akan mengurangi efektifitas penyemprotan. |
Untuk penyemprotan padi dengan PWR NUTRITION dan HORMONIK yang bagus waktu pagi apa sore? |
PWR NUTRITION sebaiknya untuk ditaburkan bukan disemprotkan, namun jika disemprotkan dengan konsentrasi rendah bisa juga. Sebaiknya penyemprotan dilakukan pagi dengan penjelasan sama dengan pertanyaan sebelum ini. |
Pupuk buah PWR NUTRITION 500 gram untuk berapa meter? |
Untuk tanaman buah semusim bisa untuk 1000 m2, untuk tanaman buah tahunan bisa dilihat di label produk, karena tergantung ukuran diameter batangnya, namun kira-kira berkisar 30-50 gram atau (3-5 sdm) per batang. |
Berapa liter dosis campuran air maksimal untuk 1 botol SPRNASA dan PWR NUTRITION? |
Air adalah pelarut, yang penting dosis per pokok tidak kurang.Semakin banyak air sebagai pelarut justru akan mempercepat penyerapan unsur unsur yang dibutuhkan tanaman. Untuk dosis tanaman keras (baik SPRNASA ataupun PWR NUTRITION ) adalah 3.5-5 kg per hektar per 4-6 bulan sekali. |
Apakah dalam aplikasinya PWR NUTRITION bisa dicampur dengan pupuk makro/pupuk kimia? |
PWR NUTRITION / produk pupuk dari NASA mengandung unsur mikro, sedangkan untuk kebutuhan tanaman juga membutuhkan pupuk makro, sehingga dalam aplikasi produk NASA sangat disarankan Bapak masih tetap menggunakan pupuk makro/kimia. |
Berapa pengurangan pupuk makro yang aman jika sudah menggunakan PWR NUTRITION 3,5-5 kg per hektar per 6 bulan? |
Pengurangan sebaiknya maksimal 50% dari dosis rekomendasi setempat. |
Bagaimana pengaruh pupuk Nasa terhadap daya simpan hasil panenan? |
Dengan kelengkapan kandungan unsur dalam pupuk Nasa maka hasil panenan akan dapat disimpan lebih lama (proses kerusakan hasil panenan dapat diperlambat). |
Apakah Pupuk Nasa mampu memenuhi kebutuhan dalam skala luas? |
Secara teknologi bahan baku pupuk Nasa (POCNASA, SPRNASA, Hormonik, PWR Nutrition, Organindo) mampu memenuhi dalam skala luas karena dari perhitungan ketersediaan bahan bakunya hanya diambil 1/3-nya saja sudah mampu memenuhi kebutuhan se-Indonesia selama 7 generasi. Hal ini merupakan Anugerah / Kekayaan Indonesia yang patut disyukuri dan dikembangkan. |
Bagaimana keterkaitan pupuk Nasa dengan peningkatan ekonomi petani? |
Dengan penggunaan pupuk Nasa maka diharapkan hasil panen akan meningkat secara kuantitas dan kualitas sehingga pendapatan petani akan meningkat. Selain itu lingkungan juga dapat berangsur-angsur diperbaiki dan hasil panen dapat bersaing di pasaran pada era Globalisasi sekarang ini. |